KALIANDA - Sebanyak 15 Kepala Keluarga (KK) di Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan sumringah. Musababnya, mereka menerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahap II Tahun Anggaran 2025 untuk kategori kemiskinan ekstrem, di aula Kantor Desa Tajimalela, Rabu (4/6/2025).
Wajah bahagia tidak bisa ditutupi setelah mereka menerima bantuan tunai yang mereka harapkan jelang Hari Raya Idul Adha. Yang jumlahnya masing-masing sebesar Rp900 ribu untuk periode Bulan April, Mei dan Juni.
Penyerahan BLT-DD Kategori Kemiskinan Ekstrem ini turut dihadiri oleh Sekcam Kalianda Muhammad Nur, SE, Kepala Desa Tajimalela Qomarudin Akbar, Pendamping Kecamatan, Babinsa, Babinkamtibmas, BPD, Pendamping Desa Ridwan Kusuma, Sekretaris Desa, Aparatur desa, dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sekcam Kalianda Muhammad Nur, mewakili Camat Kalianda Erman Suheri berharap, para penerima bantuan dapat memanfaatkan bantuan tersebut dengan baik. Sehingga, apa yang diperoleh bisa memberikan manfaat bagi keluarganya.
“Gunakan bantuan ini untuk hal-hal yang sifatnya mendesak. Terlebih sekarang mendekati hari raya. Semoga bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan para penerimanya,” ujar M. Nur.
Hal serupa disampaikan Kepala Desa Tajimalela, Qomarudin Akbar. Dia berharap, bantuan yang bersumber dari dana desa ini membawa manfaat dan keberkahan bagi warganya.
"Rezeki ini harus kita syukuri bersama. Karena dengan bersyukur pasti akan membawa banyak manfaat. Memang jika dilihat jumlahnya tidak banyak. Tetapi bagaimana kita bisa melihat itu menjadi suatu nikmat yang diberikan oleh sang maha pencipta," ungkapnya.
Ditempat yang sama, Mas Intan (67) salah seorang KPM sangat bersyukur BLT-DD ini bisa cair sebelum Idul Adha. Sehingga, bisa digunakan untuk kebutuhan dalam menghadapi lebaran haji.
"Tentu kami sangat bersyukur dan berterimakasih kepada jajaran aparatur Desa Tajimalela. Bisa untuk keperluan Idul Adha dan untuk keperluan sekolah anak," pungkasnya.
Seperti diketahui, BLT-DD Tahun 2025 ini merupakan program ubtuk membantu ekonomi warga yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. (red)